Walikota Serang Syafrudin. Foto Antara/Mulyana ā Wali Kota Serang Syafruddin mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Komisi V DPR RI agar kondisi pelabuhan Karangantu yang berada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang bisa dilakukan revitalisasi menjadi pelabuhan Internasional. Revitalisasi itu, menurut Syafruddin, sangat penting dilakukan mengingat pelabuhan Karangantu itu mempunyai sejarah yang panjang dan peranannya sangat strategis dalam perdagangan Internasional. āKami ingin pelabuhan Karangantu itu bisa kembali menjadi pelabuhan Internasional sebagaimana dulu ketika jaman kolonial Belanda,ā kata Syafrudin usai mendampingi kunjungan anggota DPR RI TB Khoerul Zaman ke BMKG Serang, di Serang, Rabu. Syafruddin menilai, kondisi pelabuhan Karangantu sekarang memang masih digunakan sebagai tempat hilir mudik nelayan mencari ikan, sebab di sana juga masih terdapat tempat pelelangan ikan. Namun ia berharap kedepannya Karangantu menjadi pelabuhan Internasional dan menjadi salah satu penyumbang bagi PAD Kota Serang. āTapi ke depan, cita-cita saya pelabuhan Karangantu itu bisa kembali menjadi pelabuhan internasional seperti dulu,ā kata dia. Oleh karena itu, kata Syafrduin, dengan kedatangan anggota komisi V DPR RI ini, pihaknya menyampaikan terkait rencana keinginan itu agar disampaikan ke pemerintah pusat. Jika nanti rencana itu bisa direalisasikan, kata dia, mudah-mudahan banjir rob yang sering terjadi di sekitar pelabuhan itu juga bisa diatasi, terlepas itu dengan membuat tanggul atau membuat pemecah ombak.KejatuhanMalaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 menyebabkan para pedagang muslim enggan untuk melalui Selat Malaka. Saat ini Karangantu hanya sebuah pelabuhan kecil yang sama sekali tidak menunjukkan bukti-bukti kebesarannya di masa lalu, sebaliknya pelabuhan yang pernah dijuluki sebagai āSingapore-nya Bantenā ini sekarang Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan tertua di pulau jawa, namun hal ini terlupakan mungkin karena lunturnya budaya atau perbedaan budaya yang ada pada saat ini. Pada kesultanan banten yaitu pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf 1570-1580 perdagangan di kesultanan Banten sudah bisa dibilang maju, Banten merupakan tempat penimbunan barang-barang dari seluruh penjuru dunia yang kemudian akan disebarkan ke kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. Kemudian pada saat banten dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1682 dipandang sebagai masa kejayaan Banten, pada masa ini banten menjadi sebuah daerah dengan pelabuhan yang ramai serta dengan keadaan masyarakat yang makmur namun masa ini berakhir karena adanya perang antar saudara yaitu antara Sultan Haji dengan Ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa sejak saat itulah masa kesultanan Banten mulai pudar, semakin lama Banten akhirnya ditinggalkan setelah pusat pemerintahan dipindah ke Serang dan hingga saat ini Pelabuhan Karangantu tidak lagi di lirik karena kondisi lingkungan akibat pengendapan lumpur yang tidak memungkinkan kapal untuk lagi bersinggah di Pelabuhan Karangantu, masa keemasan Pelabuhan Karangantu ini berakhir pada abad Ke-17 hal ini dikarenakan pusat pelabuhan yang dipindahkan ke Pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia Jakarta. Pelabuhan Karangantu di masa kejayaanya bisa dibilang berperan besar dan digunakan sebagai pintu masuk Perdagangan internasional di Pulau Jawa. Setelah runtuhnya Kota Banten Lama, Pelabuhan Karangantu ini sempat dilupakan hingga akhirnya beralih fungsi menjadi pusat dagang perikanan dan penyebrangan. Seiring dengan pudarnya nilai sejarah di Pelabuhan Karangantu ini, kondisi fisik sekitar Pelabuhan Karangantu menurun hingga menjadi kumuh dan aroma tidak sedap datamg dari limbah perdagangan ikan. Namun sekarang Pelabuhan Karangantu menjadi salah satu Objek Wisata di kota Serang dan hal ini sudah di akui Oleh Pemerintah kota serang. Hal ini terbukti dengan adanya Pelabuhan Karangantu di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah kota Serang pada tahun 2011 dan Rencana Induk Kepariwisataan Daerah RIIPDA kota serang pada tahun 2015, dengan demikian Pelabuhan Karangantu termasuk kedalam program pemerintahan kota Serang dalam proses pengembangan pariwisata cagar budaya yang ada di kota Serang dengan penataan kawasan budaya Banten lama dan Kawasan minalpolitan serta wisata bahari yang ada di kota serang. Keadaan Pelabuhan Karangantu sekarang menjadi tempat para nelayan bersinggah, hal ini dikarenakan sebagian besar warga yang tinggal di sekitar Pelabuhan Karangantu menjadi nelayan dan termasuk merupakan pusat perniagaan terbesar di Indonesia tidak seperti dahulu yang menjadi pusat penyimpanan bahan-bahan dari berbagai penjuru dunia yang sekarang menjadi perkampungan nelayan dan rumah-rumah warga yang kurangnya perhatian, namun Pelabuhan Karangantu sampai saat ini masih aktif dalam arus laju kendaraan laut untuk para nelayan namun jauh berbeda dengan pada zaman Kesultanan. Pada saat ini pelabuhan digunakan untuk nelayan setempat menyandarkan kapal 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya KejatuhanMalaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 menyebabkan para pedagang muslim enggan untuk melalui Selat Malaka. Sejak itu, perlahan tapi pasti, Karangantu menjadi pusat perdagangan Internasional yang banyak disinggahi oleh para pedagang dari Benua Asia, Afrika dan Eropa. Saat ini Karangantu hanya sebuah ā Berkunjung ke tempat ini sekaligus napak tilas dan menikmati kawasan yang pernah berjaya. Meskipun bukan tempat wisata, tapi ada sesuatu yang bisa ditemukan di sini saat Karangantu dahulu kala merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Sunda Kelapa di Jayakarta atau Jakarta. Ini diungkapkan Tom Pires, pedagang yang juga ahli obat-obatan asal Portugal. Ini tercatat dalam buku Mengenal Peninggalan Sejarah dan Purbakala Kota Banten Lama yang ditulis Uka Tjandrasasmita, Hasan M Ambary, dan Hawany jangan berharap dapat melihat kejayaan itu semua pada saat ini. Karangantu yang dulu pernah menjadi pelabuhan besar dan menjadi perlintasan penting dunia pada zaman Kesultanan Banten, saat ini seperti pelabuhan ikan biasa tempat perahu-perahu Padahal pada 1511 saat Malaka jatuh ke Portugis, banyak pedagang muslim dari Arab, Persia, dan Gujarat banyak singgah ke pelabuhan di ujung barat Jawa ini. Para pedagang mengalihkan pelayaran melewati Banten karena dinilai ekonomis dan geografis yang bagus. Terlebih lagi para pedagang tidak menyukai Portugis yang menguasai Malaka. Dari sinilah Karangantu menjadi pelabuhan besar dan berpengaruh untuk perdagangan itu, Karangantu jadi pusat perdagangan internasional yang disinggahi pedagang Asia, Afrika, dan Eropa. Pelabuhan Karangantu tidak hanya tercatat dalam buku, namun peninggalan barang berharga yang pernah diperjualbelikan dapat dilihat di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Hal itu dibuktikan dengan peninggalan keramik dari Tiongkok, Jepang, dan Belanda yang tersimpan rapi di Museum era Sultan Banten Maulana Hasanudin, pusat pemerintahan dipindahkan dari bagian hulu ke hilir Sungai Cibanten. Tujuannya untuk memudahkan hubungan dagang dengan pesisir Sumatera melalui Selat Sunda. Pada masa itu situasi politik dan perdagangan di Asia Tenggara tidak menentu karena Malaka jatuh ke tangan Portugis. Pada abad 16, pelabuhan ini menjadi tempat persinggahan para pedagang sebelum melanjutkan perjalanan ke benua Australia. Bahkan, Belanda saat pertama kali masuk ke Pulau Jawa pada 1596 memakai jasa pelabuhan ini untuk Gubernur Belanda Jan Piterzoon Coen pernah membuat catatan soal perahu Tiongkok yang membawa barang senilai real di Karangantu. Bandar Banten saat itu adalah bandar internasional dan dikunjungi pedagang-pedagang dari Arab, Persia, Gujarat, Birma, Tiongkok, Perancis, Inggris, dan Belanda. Selain banyak disinggahi kapal-kapal asing, pelabuhan Karangantu juga menjadi pusat perdagangan yang banyak disinggahi kapal-kapal Nusantara seperti Bugis, Makassar, Ambon, Madura, dan lain-lain. Sebagai pelabuhan kedua, Banten telah menjadi pelabuhan pengekspor beras dan lada. Catatan lebih terperinci didapat dari Barbosa yang menyebutkan bahwa dari pelabuhan Banten tiap tahun telah diekspor lada sebanyak seribu sebagai pelabuhan, Karangantu juga berfungsi sebagai pasar untuk usaha meningkatkan jual beli barang dagangan, seperti tekstil dan keperluan sehari-hari Kota Banten saat itu ada beberapa macam tipe jual beli sesuai fungsi pasar di Banten Lama seperti yang tertulis dalam Babad Banten. De Houtman menggambarkan Pasar Karangantu secara mendetail dan penjualan semangka, mentimun, dan kelapa merupakan kelompok A. Sementara, tempat penjualan gula dan madu dalam periuk-periuk, masuk kelompok B. Kelompok C menggambarkan tempat penjualan kacang, kelompok D tempat penjualan tebu dan bambu, E tempat penjualan keris, pedang dan F tempat pakaian laki-laki, kelompok G tempat penjualan bahan pakaian wanita. Kelompok H tempat penjualan rempah-rempah, benih dan biji-biji kering. Kelompok I tempat orang-orang Benggala dan Gujarat menjual barang besi dan barang kedai orang Cina digambarkan pada kelompok K. Adapun L adalah tempat penjualan daging, M tempat penjualan ikan, N tempat penjualan buah-buahan, O tempat penjualan sayur-sayuran, P tempat penjualan merica, Q tempat penjualan bawang, R tempat penjualan beras, S kios untuk pedagang, T tempat penjualan emas dan urutan kelompok lain terpisah dengan kelompok bagian dalam dan disebutkan kelompok V, yaitu perahu-perahu asing yang penuh dengan muatan bahan kelompok akhir yaitu kelompok X adalah tempat penjualan unggas de Houtman, 1596-1597. Sampai sekarang pun Karangantu masih menjadi tempat andalan bagi para nelayan di sekitarnya yang menggantungkan hidupnya dari mencari memiliki sumber daya alam berupa lautan, Karangantu dijadikan sebagai salah satu pusat perikanan di Banten serta pelabuhan tempat bersandar kapal-kapal, dan perahu nelayan yang menjadi transportasi penghubung bagi masyakarat di pulau-pulau seperti Pulau Dua, Tiga, Tunda, dan juga memiliki pantai yang bisa diakses semua masyakarat yakni Pantai Gope. Dinamakan seperti ini karena tiketnya hanya gopek atau percaya atau tidak, asal-usul nama Karangantu menurut mitos yang beredar di masyarakat, saat itu ada seorang Belanda yang membawa guci berisikan hantu. Hingga suatu hari guci itu pecah dan hantu yang di dalamnya keluar. Mulai saat itulah pelabuhan yang telah berganti menjadi kampung nelayan ini diberi nama Pelabuhan lain yang beredar, dilansir dari toponimi nama-nama tempat dalam buku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten 2014. Buku ini disusun oleh Juliadi dan Neli Wachyudi yakni seperti Belanda datang ke Banten dan merebut pelabuhan ini, Karangantu ditimbun oleh Belanda dan bekas pelabuhan tersebut menjadi rawa yang berkembang menjadi sarang nyamuk. Ini mengakibatkan masyarakat sekitar banyak terkena penyakit orang yang terkena penyakit malaria tropica, banyak yang tidak sadarkan diri atau lupa ingatan. Sehingga penduduk sekitar meyakini penderita yang menderita malaria dihinggapi setan atau hantu di sekitar timbunan karang. Adanya hantu yang mendiami karang, membuat masyakarat memberi nama pelabuhan yang tertimbun sebagai daerah yang dikenal dengan nama lain menyebutkan, nama Karangantu berasal dari kata Kranā yang memiliki arti sumur bor/ sumber air, dan Halteā yang berarti tempat pemberhentian. Setiap kapal-kapal asing yang berlabuh di Banten, selalu mengisi persediaan airnya di pelabuhan ini. Penyebutan kran dan halte tersebut jika disatukan menjadi Kranhalteā lama-lama mengalami perubahan menjadi itulah sekelumit cerita Karangantu. Hmmm, andai saja Banten masih memiliki pelabuhan ini sekarang? Betapa majunya perekonomian Banten saat ini bukan? HilalAdvertisement Darisebuah tempat yang tidak berarti, di tepi muara sungai kecil, yang kelak bernama Kalimas, Surabaya yang terletak di pesisir Utara P. Jawa, berkembang menjadi sebuah pelabuhan penting di jaman Mojopahit pada abad ke 14. Letak geografisnya yang sangat strategis membuat pemerintah kolonial Belanda pada abad ke 19, memutuskannya sebagai Pelabuhan Karangantu butuh revitalisasi untuk menjadi pelabuhan internasional. SERANG - Walikota Serang Syafruddin mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Komisi V DPR RI agar kondisi pelabuhan Karangantu yang berada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang bisa dilakukan revitalisasi. Nantinya, pelabuhan bisa menjadi pelabuhan Internasional. Revitalisasi itu, menurut Syafruddin, sangat penting dilakukan mengingat pelabuhan Karangantu mempunyai sejarah yang panjang. Peranannya juga sangat strategis dalam perdagangan Internasional. "Kami ingin pelabuhan Karangantu itu bisa kembali menjadi pelabuhan Internasional sebagaimana dulu ketika jaman kolonial Belanda," kata Syafrudin usai mendampingi kunjungan anggota DPR RI TB Khoerul Zaman ke BMKG Serang, di Serang, Rabu 16/6. Syafruddin menilai, kondisi pelabuhan Karangantu sekarang memang masih digunakan sebagai tempat hilir mudik nelayan mencari ikan, sebab di sana juga masih terdapat tempat pelelangan ikan. Namun ia berharap kedepannya Karangantu menjadi pelabuhan Internasional dan menjadi salah satu penyumbang bagi PAD Kota Serang. "Tapi ke depan, cita-cita saya pelabuhan Karangantu itu bisa kembali menjadi pelabuhan internasional seperti dulu," kata dia. Oleh karena itu, kata Syafrduin, dengan kedatangan anggota komisi V DPR RI ini, pihaknya menyampaikan terkait rencana keinginan itu agar disampaikan ke pemerintah pusat. Jika nanti rencana itu bisa direalisasikan, kata dia, mudah-mudahan banjir rob yang sering terjadi di sekitar pelabuhan itu juga bisa diatasi, terlepas itu dengan membuat tanggul atau membuat pemecah ombak. "Karena setiap tahun di sana selalu terjadi rob besar, terutama ketika musim kemarau," katanya. sumber Antara
Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Pelabuhan Karangantu Sisa Kejayaan Banten Lama - Literasi Publik Pelabuhan Karangantu Apa yang menyebabkan pelabuhan karangantu menjadi pelabuhan internasional - Karangantu, Pelabuhan Berkelas Dunia di Banten yang Terlupakan - Regional Karangantu, Riwayatmu Kini Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Karangantu, Pelabuhan Berkelas Dunia di Banten yang Terlupakan - Regional Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Mengenal Asal Usul Nama Karangantu, Pelabuhan di Era Kejayaan Banten, Tempat Pemberhentian Para Perahu Asing - Kabar Banten Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Artikel Lada Banten 6 Pelabuhan Karangantu - Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Banten - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Pelabuhan Karangantu - YouTube NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Daftar Nama-Nama Pelabuhan Nasional & Internasional di Indonesia - Tentang Provinsi NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini 82 Nama Pelabuhan di Indonesia, Terbentang dari Sumatera hingga Papua Karangantu Sebagai Pelabuhan Besar Di Jawa Om Efen Pendangkalan dermaga PPN Karangantu Serang - ANTARA News Karangantu Sebagai Pelabuhan Besar Di Jawa Om Efen Sepenggal Kisah Banten Lama Karangantu Ditargetkan Jadi Pelabuhan Internasional Republika Online Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Kaskus Hot Threads Karangantu, Dermaga Kejayaan Banten yang Terlupakan NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini PELABUHAN KARANGANTU YANG TERLUPAKAN. ā INSULINDE FACTS, FANCIES & HISTORY Karangantu Sebagai Pelabuhan Besar Di Jawa Om Efen Karangantu, Kemegahan yang Tinggal Sejarah Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa yang Berhubungan dengan Terbentuknya Kota Jakarta - Semua Halaman - Bobo Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa yang Berhubungan dengan Terbentuknya Kota Jakarta - Semua Halaman - Bobo Nama dan Daftar Pelabuhan di Indonesia Lengkap, Cek di Sini 150+ Nama Pelabuhan di Indonesia Beserta Letak Provinsinya [Lengkap] Karangantu Sebagai Pelabuhan Besar Di Jawa Om Efen Pelabuhan Karangantu Sisa Kejayaan Banten Lama - Literasi Publik 10 Nama Pelabuhan di Indonesia yang Ramai Suzuki Indonesia Pulau Empat, Kepingan Sundaland di Teluk Banten NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Karangantu Sebagai Pelabuhan Besar Di Jawa Om Efen Daftar Nama-Nama Pelabuhan di Indonesia - Ragam 10 Nama Pelabuhan di Indonesia yang Ramai Suzuki Indonesia 10 Pelabuhan Terkenal di Indonesia Pelabuhan Karang Antu, Saksi Bisu Abad Kejayaan Kesultanan Banten, Pemegang Kendali Jalur Rempah Nusantara - Kabar Banten PDF POTENSI KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA KARANGANTU UNTUK PENGENALAN WAWASAN KEMARITIMAN BAGI ANAK USIA DINI DI PESISIR UTARA BANTEN NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Pulau Empat, Kepingan Sundaland di Teluk Banten Pemandangan Pelabuhan Sunda Kelapa, Destinasi Fotografi Favorit Generasi Milenial Okezone Travel NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Bantenica Media - Posts Facebook Pelabuhan Karangantu Sisa Kejayaan Banten Lama - Literasi Publik Karangantu Sebagai Pelabuhan Besar Di Jawa Om Efen PELABUHAN KARANGANTU YANG TERLUPAKAN. ā INSULINDE FACTS, FANCIES & HISTORY Johansyah ShipBuilding Blogās Daftar Nama Pelabuhan Laut Di Indonesia Pelabuhan Karangantu Sisa Kejayaan Banten Lama - Literasi Publik Haji Purwanto BHP - Sunda Kelapa, Pelabuhan yang Menjadi Cikal Bakal Kota Jakarta NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Sepenggal Kisah Banten Lama NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini S Pelabuhan Muara Angke - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas PELABUHAN KARANGANTU YANG TERLUPAKAN. ā INSULINDE FACTS, FANCIES & HISTORY Untitled Daftar Pelabuhan Perikanan di Indonesia - Alam Ikan NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Ini daftar lengkap pelabuhan, mulai dari Jawa-Sumatera-Kalimantan-Sulawesi-NusaTenggara-Maluku-hingga Papua Pelabuhan Karangantu Sisa Kejayaan Banten Lama - Literasi Publik NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Kaskus Hot Threads Karangantu, Dermaga Kejayaan Banten yang Terlupakan Daftar Pelabuhan di Indonesia bertaraf Nasional dan Internasional ā Produk Karet Industri dan Konstruksi DPD Dorong Percepatan Pembangunan Pelabuhan Terintegrasi di Maluku Pelabuhan Bakauheni - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Pelabuhan Karangantu Sisa Kejayaan Banten Lama - Literasi Publik S Pelabuhan NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini 10 Pelabuhan Terbesar di Indonesia - Karangantu, Dermaga Kejayaan Banten yang Terlupakan KASKUS Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya Apa yang menyebabkan pelabuhan karangantu menjadi pelabuhan internasional - Pelabuhan Karangantu Sisa Kejayaan Banten Lama - Literasi Publik Ini Daftar 9 Pelabuhan Laut Tersibuk di Indonesia - Pelajaran SD dan Ilmu Pengetahuan 144 NAMA PELABUHAN LAUT DI PROVINSI INDONESIA Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama - Indonesia Kaya PELABUHAN KARANGANTU YANG TERLUPAKAN. ā INSULINDE FACTS, FANCIES & HISTORY POTENSI CAGAR BUDAYA DI ALIRAN SUNGAI CIBANTEN Hasil Ekspedisi Aliran Sungai Cibanten - Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten Karangantu, Dermaga Kejayaan Banten yang Terlupakan KASKUS Meriam Kiai Jimat dan Sejarah Kesultanan Banten Kerisnews NICHEALEIA Pelabuhan Karangantu, Kisah Kota Bandar Kesultanan Banten, Dahulu dan Masa Kini Pengembangan Masyarakat Muslim Pesisir Karangantu pada Masa Desentralisasi S Pelabuhan Sepenggal Kisah Banten Lama Karangantu, Dermaga Kejayaan Banten yang Terlupakan - Page 7 KASKUS Swasta Kepincut Kelola Pelabuhan Milik Negara - Ekonomi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Wakhid Nur Effendi. Bacaan untuk Anak Tingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 - PDF Free Download S Pelabuhan Daftar pelabuhan di Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
KarenaPelabuhan Karangantu merupakan salah satu pelabuhan yang sangat terkenal pada zaman kejayaannya, bahkan para bangsa Barat pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara berawal dari tempat ini. Oleh karenanya, Pelabuhan Karangantu dapat dibilang sebagai salah satu titik awal perkembangan peradaban di Indonesia.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan tertua di pulau jawa, namun hal ini terlupakan mungkin karena lunturnya budaya atau perbedaan budaya yang ada pada saat ini. Pada kesultanan banten yaitu pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf 1570-1580 perdagangan di kesultanan Banten sudah bisa dibilang maju, Banten merupakan tempat penimbunan barang-barang dari seluruh penjuru dunia yang kemudian akan disebarkan ke kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. Kemudian pada saat banten dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1682 dipandang sebagai masa kejayaan Banten, pada masa ini banten menjadi sebuah daerah dengan pelabuhan yang ramai serta dengan keadaan masyarakat yang makmur namun masa ini berakhir karena adanya perang antar saudara yaitu antara Sultan Haji dengan Ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa sejak saat itulah masa kesultanan Banten mulai pudar, semakin lama Banten akhirnya ditinggalkan setelah pusat pemerintahan dipindah ke Serang dan hingga saat ini Pelabuhan Karangantu tidak lagi di lirik karena kondisi lingkungan akibat pengendapan lumpur yang tidak memungkinkan kapal untuk lagi bersinggah di Pelabuhan Karangantu, masa keemasan Pelabuhan Karangantu ini berakhir pada abad Ke-17 hal ini dikarenakan pusat pelabuhan yang dipindahkan ke Pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia Jakarta. Pelabuhan Karangantu di masa kejayaanya bisa dibilang berperan besar dan digunakan sebagai pintu masuk Perdagangan internasional di Pulau Jawa. Setelah runtuhnya Kota Banten Lama, Pelabuhan Karangantu ini sempat dilupakan hingga akhirnya beralih fungsi menjadi pusat dagang perikanan dan penyebrangan. Seiring dengan pudarnya nilai sejarah di Pelabuhan Karangantu ini, kondisi fisik sekitar Pelabuhan Karangantu menurun hingga menjadi kumuh dan aroma tidak sedap datamg dari limbah perdagangan ikan. Namun sekarang Pelabuhan Karangantu menjadi salah satu Objek Wisata di kota Serang dan hal ini sudah di akui Oleh Pemerintah kota serang. Hal ini terbukti dengan adanya Pelabuhan Karangantu di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah kota Serang pada tahun 2011 dan Rencana Induk Kepariwisataan Daerah RIIPDA kota serang pada tahun 2015, dengan demikian Pelabuhan Karangantu termasuk kedalam program pemerintahan kota Serang dalam proses pengembangan pariwisata cagar budaya yang ada di kota Serang dengan penataan kawasan budaya Banten lama dan Kawasan minalpolitan serta wisata bahari yang ada di kota serang. Keadaan Pelabuhan Karangantu sekarang menjadi tempat para nelayan bersinggah, hal ini dikarenakan sebagian besar warga yang tinggal di sekitar Pelabuhan Karangantu menjadi nelayan dan termasuk merupakan pusat perniagaan terbesar di Indonesia tidak seperti dahulu yang menjadi pusat penyimpanan bahan-bahan dari berbagai penjuru dunia yang sekarang menjadi perkampungan nelayan dan rumah-rumah warga yang kurangnya perhatian, namun Pelabuhan Karangantu sampai saat ini masih aktif dalam arus laju kendaraan laut untuk para nelayan namun jauh berbeda dengan pada zaman Kesultanan. Pada saat ini pelabuhan digunakan untuk nelayan setempat menyandarkan kapal setelah mencari ikan ke laut dan kurang lebih menjadi pasar ikan yang cukup terkenal di Kota Serang selain itu Pelabuhan Karangantu juga di jadikan salah satu objek wisata pantai yaitu Pantai Gopek yang ramai seriap harinya,ada saja pengunjung yang datang untuk melihat langsung keadaan Pelabuhan Karangantu sekarang. Namun kondisi pelabuhan saat ini yang memprihatinkan, yang dulunya merupakan salah satu pusat perniagaan terbesar di indonesia tidak lagi mencerminkan seperti apa yang tertulis di dalam sejarah, kondisi Pelabuhan Karangantu saat ini tidak lebih seperti layaknya perkampungan nelayan dan pasar ikan yang kurang diperhatikan, daerahnya pun terlihat lumayan kumuh baik rumah-rumah dan pasar tradisional yang ada di Pelabuhan Karangantu bisa kembali seperti dulu yang menjadi tempat dimana ? Menurut saya Bisa, akan tetapi kemungkinan itu sangat kecil dengan melihat keadaan Pelabuhan atau kondisi Karangantu saat ini dari segi tempat,masyarakat dan lingkungan yang mungkin bisa dibilang kurang atau mungkin tidak ada sama sekali keperdulian terhadap nilai-nilai sejarah yang pernah ada. Maka dari itu kita atau masyarakat setempat harus menanamkan nilai-nilai sejarah pada anak-anak sejak dini, entah melalui dongeng atau apapun itu harus di sosialisasikan, dengan demikian generasi-generasi muda tidak akan kehilangan tradisi ataupun nilai-nilai sejarah yang ada, dan kita sebagai masyarakat berharap kepada generasi muda atau generasi selanjutnya untuk tetap mempertahankan tradisi ataupunmempertahankan nilai-nilai sejarah yang mulai pudar, paling tidak nilai-nilai sejarah ini mereka tau dan bisa mempertahankannya. mungkin dengan demikian bisa mengangkatkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya dan nilai sejarah yang sudah ada dan diharapkan dari sekian banyak nilai sejarah yang ada. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
.